Ini jenis-jenis parasit yang bisa mengancam kesehatan hewan peliharaanmu!

 

Hai Paw Heroes! Sebagai pawrents yang baik, tentu kita akan selalu memperhatikan dan menjamin kesehatan anabul kita. Penyakit pada anabul seperti anjing dan kucing ada banyak jenisnya, dan banyak pula cara penularannya. Kali ini kita akan membahas penularan penyakit oleh parasit. Parasit sejatinya tak kasat mata, maka sulit untuk dideteksi. Tapi, bukan berarti kita tidak dapat mengetahui penularan parasit lho!

My Cat is Scratching Itself Raw - Causes of Excessive Scratching & Licking

Sumber: AnimalWised

 

Tiap parasit datang dari sumber yang berbeda, dan menimbulkan gejala berbeda-beda juga. Nah, kita bisa mengenali sumber-sumber datangnya parasit, dan gejala yang ditimbulkan. Harapannya dengan memahami tentang jenis-jenis parasit, kita dapat mengetahui dari mana sumber datangnya parasite, dan mencegah terjadinya penularan. Berikut adalah beberapa jenis parasite yang sering menjangkit anjing dan kucing:

 

1. Cacing Pita (Taenia spp.): Cacing pita umumnya ditularkan melalui konsumsi hewan yang terinfeksi atau serangga yang mengandung telur cacing pita. Mereka dapat hidup di saluran pencernaan hewan dan mengeluarkan segmen-segmen yang terlihat sebagai butiran putih yang bergerak pada tinja. Gejala infeksi termasuk perubahan nafsu makan, penurunan berat badan, dan keguguran pada kucing bunting.

2. Cacing Gelang (Toxocara spp.): Cacing gelang adalah parasit internal yang umum pada anjing dan kucing. Mereka ditularkan melalui telur yang terdapat dalam tanah yang terkontaminasi. Maka, perhatikan anabul kita bermain di tanah yang bersih ya pawrents! Anak anjing atau anak kucing yang terinfeksi dapat menularkan cacing gelang ke manusia melalui kontak langsung. Oleh karena itu, kita juga harus berhati-hati. Gejala infeksi pada hewan termasuk muntah, diare, dan perut yang buncit.

3. Kutu (Ctenocephalides spp.): Kutu adalah parasit eksternal yang sering menyerang anjing dan kucing. Mereka menggigit hewan untuk menghisap darah. Gigitan kutu dapat menyebabkan gatal-gatal, iritasi kulit, dan alergi pada hewan. Kutu juga dapat menularkan penyakit seperti Bartonellosis pada kucing.

4. Caplak (Ixodes spp.): Caplak adalah parasit yang menyebar melalui gigitan dan dapat menularkan berbagai penyakit seperti Lyme disease dan demam Q pada anjing dan kucing. Gigitan caplak dapat menyebabkan demam, kelesuan, nyeri sendi, dan kulit yang teriritasi. Caplak perlu dihapus dengan hati-hati dan segera untuk mengurangi risiko penularan penyakit.

5. Tungau (Sarcoptes scabiei, Demodex spp.): Tungau adalah parasit kecil yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada kucing dan anjing. Tungau seperti Sarcoptes scabiei dapat menyebabkan scabies, sedangkan Demodex spp. dapat menyebabkan demodekosis. Infeksi tungau ditandai dengan rasa gatal yang intens, kerontokan rambut, dan kulit yang meradang

 

How to Talk to Your Veterinarian About CBD Oil for Dogs – American Kennel  Club

Sumber: American Kennel Club

 

Itulah beberapa jenis parasit yang umum menjangkit hewan peliharaan. Pawrents harus jeli, pastikan makan dan minum anabul kita terjamin bersih. Pastikan juga area mereka bermain, apalagi kalau di luar ruangan yang banyak tanahnya juga bersih. Lalu, aapabila anabul kesayangan kita mulai menunjukkan gejala-gejala seperti yang dijabarkan di atas, segera periksakan ke dokter hewan. Jangan tunggu terlalu lama, lebih baik aman daripada terjadi hal yang tidak diinginkan. Sampai jumpa di artikel berikutnya ya Paw Heroes!

 

Sumber:
VCA Hospitals. (n.d.). Parasites.